Awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan kasus merebaknya virus Corona yang sudah menjangkiti penduduk di belahan dunia. Di Indonesia, semakin hari semakin bertambah pesat pasien positif Covid-19. Pandemi Covid-19 ini berdampak besar disegala sektor kehidupan termasuk sektor ekonomi yang menyebabkan krisis ekonomi, sosial, kebudayaan, bahkan sampai pada sektor pendidikan (kampus daring).
Seperti sudah kita ketahui, sudah hampir empat bulan ini di kampus khususnya sistem pendidikan dilaksanakan via daring. Dimulai sejak pertengahan Maret hingga akhir semester genap 2020 sejumlah kampus menyelenggarakan sistem pembelajarandaring.
Pembelajaran daring diatur dalam Surat Edaran Nomor 36962 yang dikeluarkan oleh Mendikbud, Nadiem Makarim. Surat edaran tersebut berisi pemberlakuan pembelajaran secara daring dari rumah bagi siswa dan mahasiswa. Adanya surat edaran ini sebagai respons pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Apa Kabar Pendidikan Daring ?
Meski pembelajaran via daring telah diterapkan diberbagai kampus, namun kasus positif Covid-19 terus melonjak naik hingga mencapai 46.845 terhitung hingga akhir bulan Juni ini. Kasus pasien terjangkit Covid-19 yang terus bertambah menyebabkan pemerintah mengeluarkan beragam kebijakan. Salah satunya memperpanjang masa pembelajaran daring pada perguruan tinggi hingga semester ganjil mendatang yang berarti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan berakhir hingga akhir tahun 2020 ini.
Pembelajaran Kampus Daring
Di era pandemi ini, kegiatan belajar mengajar tetap harus dilaksanakan demi kelangsungan dan kemajuan bangsa apalagi bermula dari generasi muda yang akan menjadi penerus kepemimpinan bangsa ini. Pembelajaran daring ini tentu sangat bergantung dengan koneksi jaringan internet mengingat mahasiswa maupun dosen dalam proses KBM dapat berinteraksi dengan baik jika sinyal yang tersedia dapat terhubung dengan lancar.
Meski pembelajaran daring menjadi solusi saat ini, namun dalam realitasnya masih banyak kendala dalam PJJ ini. Seperti halnya sinyal, setiap mahasiswa terutama yang tinggal di daerah pelosok mengalami koneksi sinyal yang tidak stabil, hal ini tentu menghambat proses pembelajaran daring. Selain sinyal, mahasiswa pun harus mengeluarkan uang kocek lebih untuk menyisihkan sebagian uangnya tuk membeli kuota demi persediaan selama PJJ, tentu selama PJJ ini cukup menyedot banyak kuota.
Beragam Pilihan Aplikasi Daring Muncul
Sejak diterapkannya pembelajaran daring, beragam aplikasi pembelajaran menjadi pilihan, baik yang berbasis video conference ataupun lainnya. Beragam aplikasi yang biasa digunakan mahasiswa dalam pembelajaran daring seperti Telegram, Google Meet, Zoom, Whatsap Group, Google Classroom, dsb.
Pemanfaatan teknologi e-learning seperti google classroom ini memiliki banyak manfaat seperti kelas dapat disiapkan dengan mudah; pengajar dapat menyiapkan kelas dan mengundang siswa serta asisten pengajar. Menghemat waktu; pengajar dapat membuat kelas, memberikan tugas, berkomunikasi dan melakuan pengelolaan, semuanya di satu tempat.
Pengajar dapat membuat tugas, mengirim pengumuman dan memulai diskusi kelas secara langsung. Siswa dapat berbagi materi antara satu sama lain dan berinteraksi dalam aliran kelas melalui email.
Untuk aplikasi berbasis video conference seperti Meet dan Zoom memang terkesan sangat simple, di mana mahasiswa hanya tinggal memasukan kode dan password yang sebelumnya sudah dibagikan oleh dosen melalui link.
Setelah memasukan kode dan password mahasiswa langsung terkoneksi satu sama lain dalam pembelajaran daring tersebut. Berlangsungnya era pandemi ini ditambah lagi dengan PJJ membuat dosen maupun mahasiswa dituntut untuk mampu menguasai perkembangan teknologi yang semakin pesat ini.
Penerapan Wisuda Online
Tahun 2020 ini dengan problematik pelik di bidang kesehatan, seperti terjangkitinya penduduk di belahan dunia karena wabah Corona, bahkan Indonesia termasuk negara tertinggi kasus Covid-19 di ASEAN. Dengan merebaknya wabah Corona ini, menyebabkan banyak pasien Covid meregang nyawa. Lantas, beragam kebijakan muncul tuk mencegah penyebaran virus ini.
Seperti halnya Pendidikan tatap muka diganti dengan Pendidikan Jarak jauh. Selain PJJ ini, sejumlah kampus pun mengeluarkan konsep baru dalam penyelenggaraan wisuda, yakni diterapkannya wisuda online. Adanya wabah ini, justru tak membuat penyelenggaran tertunda malah tergantikan dengan adanya wisuda online.
Beberapa kampus yang telah menerapkan Wisuda online yakni Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Cenderawasih, dan tak ketinggalan pula UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan menyelenggarakan wisuda online akhir bulan Juni ini.
****
Menurut penuturan Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (BAKK), Khoirudin mengungkapkan UIN Jakarta akan menyelenggarakan wisuda daring, “Wisuda dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi zoom atau meet yang dirancang khusus” Ujar Khoirudin.
Baca Juga: “Sains Syariah”, Apakah Bisa menjadi Identitas Baru Pendidikan Islam?
Wisuda online ini menjadi sejarah pertama dalam rentetan sejarah pelaksanaan wisuda di belahan kampus Indonesia. Meski tak semeriah wisuda biasa/offline, pelaksanaan wisuda online ini menjadi pilihan terbaik yang ditawarkan di tengah situasi genting ini karena imbas Covid.
Adanya KKN-Dari Rumah (KKN-DR)
Pandemi virus corona tidak menghalangi instansi pendidikan, yakni mahasiswa untuk melakukan kegiatan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat yang termaktub dalam Tri Dharma perguruan tinggi tetap diselenggarakan meski di tengah pandemi Covid-19. Nyatanya, beberapa kampus tetap menerapkan kegiatan KKN meski dengan teknis yang berbeda yaitu KKN Dari Rumah (KKN-DR).
Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pendis nomor B-173/DJ.I/TL 00/04/2020. Seperti yang kita ketahui, selama ini kegiatan KKN mengharuskan mahasiswa untuk tinggal di desa lokasi penempatan, namun di era pandemi ini, kegiatan KKN dialihkan untuk dapat mengabdi ke daerah tempat mahasiswa tinggal (kampung halaman).
Ada 3 bentuk kegiatan KKN-DR yaitu: bidang ibadah, bidang sanitasi lingkungan dan bidang akademik. Beberapa kampus yang akan menerapkan KKN-DR seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IAIN Bengkulu, UIN Raden Intan Lampung, UIN Mataram, dan sebagainya.
Penulis adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Editor: Dartim I.R.