Rabu, Januari 20, 2021
Kalimahsawa.ID
  • Report
  • Video
  • Narasi
    • Esai
    • Cerpen
    • Sosok
  • Ulûm ad-Dîn
    • Akhlak
    • Tafsir
    • Filsafat
    • Ibadah
  • Risalah
    • Khutbah
    • Doa
    • Kata Bersama
    • Muslimah
No Result
View All Result
  • Report
  • Video
  • Narasi
    • Esai
    • Cerpen
    • Sosok
  • Ulûm ad-Dîn
    • Akhlak
    • Tafsir
    • Filsafat
    • Ibadah
  • Risalah
    • Khutbah
    • Doa
    • Kata Bersama
    • Muslimah
No Result
View All Result
Kalimahsawa.ID
No Result
View All Result

Setidaknya Ada Tiga Makna “Islam” yang Perlu Diingat

RedaksiKS by RedaksiKS
November 24, 2020
in Report
0
Gus Yaqut
11
SHARES
66
VIEWS

Yogyakarta – Musyawarah Tarjih (Munas) Tarjih ke-31 akan dilaksanakan secara online. Hal tersebut dilakukan lantaran darurat pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Pada awalnya, Munas ke-31 ini akan dilaksanakan pada tanggal 14-17 April 2020 di Universitas Muhammadiyah Gresik, Jawa Timur, namun kemudian dialihkan secara online dari 29 November sampai 20 Desember 2020.

“Ada pun rencana semula, Musyawarah Nasional Tarjih ini sedianya dilaksanakan pada bulan April 2020 secara luring. Tetapi perkembangan situasi adanya wabah Covid-19, maka kami menunggu dengan harapan bulan Agustus atau September wabah berakhir tapi kenyataannya masih tetap berlangsung dan tak ada tanda landainya,” kata Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syamsul Anwar dalam Konferensi Pers Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah XXXI pada Senin (23/11).

TulisanTerkait

Paham Aswaja: Mengakhiri Intoleran hingga ke Akarnya

Cermin untuk Mahasiswa ‘Hamba’ Konten

Belajar dari Mantan Aktivis ISIS, NII, dan Gafatar

Syamsul kemudian menegaskan bahwa Musyawarah Nasional Tarjih bukanlah Musyawarah Majelis Tarjih, melainkan Musyawarah Muhammadiyah dalam bidang keagamaan. Peserta sidang Munas dihadiri para pakar keagamaan di Muhammadiyah yang terdiri dari Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan dan Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid tingkat pusat, perwakilan Majelis, Lembaga, Biro, dan Organisasi Otonom Tingkat Pusat, Perwakilan Wilayah, dan undangan khusus dari kalangan ahli atau pakar. Karenanya Syamsul menyebut bahwa Majelis Tarjih hanya sebagai instansi yang menyelenggarakan Munas tersebut.

Makna Islam

Selain itu, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini menerangkan tentang tema Munas Tarjih ke-31 yang berbunyi Mewujudkan Nilai-nilai Keislaman yang Maju dan Mencerahkan. Menurutnya, pengangkatan tema tersebut lantaran Muhammadiyah ingin kembali meresapi makna ‘islam’ itu sendiri.

“Muhammadiyah merasa perlu meresapi kembali makna Islam itu apa dan bagaimana. Dan makna pertama dari kata ‘islam’ adalah damai,” jelas Syamsul.

“Jadi, kata Islam itu memiliki beberapa arti, pertama: damai. Jadi, Mewujudkan Nilai-nilai Keislaman yang Maju dan Mencerahkan adalah kehidupan yang damai, dengan jalan tengah yang seimbang, dengan dialog, saling menghargai,” terang Syamsul.

Kata triliteral semitik ‘sin-lam-mim’ menurunkan beberapa istilah terpenting dalam pemahaman keislaman, yaitu “Islam” dan “Muslim”. Semuanya berakar dari kata “salam” yang berarti kedamaian. Syamsul kemudian mengutip Hadis Nabi yang berkaitan dengan definisi ‘islam’. Hadis tersebut berbunyi ‘al-muslimu man salima al-muslimuna min lisanihi wa yadihi’ yang berarti seorang muslim adalah orang yang mendapat kedamaian dan terhindar dari kekerasan lidah dan tangan orang lain.

“Jadi orang muslim itu sumber kedamaian, dan selalu menghindarkan orang lain dari kekerasan yang dia lakukan baik melalui mulut seperti di medsos apalagi melalui kekerasan fisik,” tutur Syamsul.

*****

Muslim yang baik adalah orang yang damai dalam dirinya dan selalu menebarkan kedamaian untuk orang lain. Kedamaian akan memberi kehidupan yang adil, maslahat, tentram, dan penuh dengan kebahagiaan. Karenanya, jelaslah bahwa kekerasan, kebencian, dan permusuhan bukan bagian dari ajaran Islam.

Selain bermakna ‘damai’, kata ‘islam’ juga berarti keluar dari satu tempat menuju ruang baru. Dalam pepatah Arab dikatakan ‘kuntu ra’iya ibilin fa aslamtu ‘anha’ yang berarti ‘dulu aku seorang pengembala lalu aku keluar mencari kehidupan yang baru’. Dalam pepatah tersebut kata ‘aslamtu’ dimaknai dengan ‘perubahan menuju yang baru’.

“Jadi dalam kata ‘islam’ itu terdapat kemajuan yaitu orang yang selalu mengubah kondisi yang sekarang menuju kondisi yang lebih baik,” kata Syamsul.

Baca Juga: Islam, Solusi Bagi Kemanusiaan

Karenanya, tidak heran jika muncul sebuah adagium ‘Islam sholihun li kulli zaman wa makan’ atau Islam itu sesuai dengan waktu dan tempat. Artinya keluwesan inilah yang menjadikan Islam arif dan mudah didakwahkan kepada umat manusia. Ajaran yang terkandung di dalamnya bijaksana yang meninggalkan kesan kaku dan tidak dapat beradaptasi. Tetapi justru Islam mampu menjawab tantangan kontemporer.

Makna ketiga dari kata ‘islam’ selain ‘damai’ dan ‘ke tempat yang baru’ juga berarti ‘sullam’ atau ‘tangga’. Dari pengertian tersebut, Syamsul menerangkan bahwa kata ‘islam’  bermakna selalu meningkatan kualitas kehidupan manusia.

Tags: Anti kekerasanDamaiIslamPeradaban
Previous Post

Kritik Terhadap Penanganan Covid-19, Mahasiswa dan Pendidikan

Next Post

Amar Ma’ruf Auto Nahi Mungkar

RedaksiKS

RedaksiKS

Kalimahsawa.id hadir atas kesadaran bahwa pluralitas merupakan sesuatu yang tak terelakkan dan bahwa keragaman tak harus menjadi keseragaman. Dalam konteks keindonesiaan, Negara Pancasila merupakan titik temu pemikiran antara keislaman, kemoderenan dan keindonesiaan secara harmonis.

Next Post
Amar Ma’ruf Auto Nahi Mungkar

Amar Ma'ruf Auto Nahi Mungkar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Islam adalah agama yang universal. Artinya segala sesuatu yang diatur dalam syariat Islam itu bukan hanya di tujukan untuk orang-orang muslim

    Tanya Jawab Agama: Islam Rahmatan lil ‘Alamin

    651 shares
    Share 260 Tweet 163
  • Gerakan Pembaruan Sultan Mahmud II

    306 shares
    Share 122 Tweet 77
  • Kerumitan Dunia

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Piagam Madinah (صحيفة المدينة)

    188 shares
    Share 75 Tweet 47
  • Adab Salam Terhadap Pemeluk Agama Lain

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
Filsafat Al juwaini

Al-Juwaini, Imam Besar Makkah dan Madinah

Januari 19, 2021
Filsafat adalah barang yang ditakuti. Ini yang masih terus menggejala di kalangan kaum Muslim hingga dewasa ini. filsafat adalah awal kebangkitan peradaban

Muhammad Iqbal: Filsafat dan Agama itu Selaras!

Januari 17, 2021
toleransi aswaja

Paham Aswaja: Mengakhiri Intoleran hingga ke Akarnya

Januari 16, 2021
  • Tentang Kalimahsawa.id
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Tulisan

© 2020 Kalimahsawa.ID - Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial UMS.

No Result
View All Result
  • Report
  • Video
  • Narasi
    • Esai
    • Cerpen
    • Sosok
  • Ulûm ad-Dîn
    • Akhlak
    • Tafsir
    • Filsafat
    • Ibadah
  • Risalah
    • Khutbah
    • Doa
    • Kata Bersama
    • Muslimah

© 2020 Kalimahsawa.ID - Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial UMS.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist