Kalimahsawa.id – Aljazeera, pada 23 Maret 2020, memberitakan sebuah gereja di Berlin yang membuka diri untuk digunakan oleh jamaah muslim untuk shalat Jumat. Masjid Dar Assalam di Berlin kembali dibuka untuk shalat Jumat pasca Pandemi. Namun, masjid yang biasanya menampung ratusan jamaah ini, hanya bisa menampung 50 orang karena harus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di Jerman. Sehingga sebagian jamaah bergeser ke Gereja Martha Lutheran yang berada di dekatnya.
Mohamed Taha Sabry, Imam Masjid Dar Assalam, yang memimpin jamaahnya berdoa mengatakan:
Pandemi ini telah membuat kita menjadi sebuah komunitas. Krisis menyatukan orang-orang. Itu adalah tanda solidaritas yang luar biasa pada masa-masa seperti ini.
Sebagaimana yang dikutip dari Aljazeera, Samer Hamdoun, salah seorang jamaah yang menggunakan gereja untuk shalat Jumat mengatakan awalnya itu terasa aneh karena ada banyak lukisan dan alat musik. Tetapi ketika ia melupakan detail-detail itu, ia melihat bahwa tempat itu juga Rumah Tuhan.
“Kami memiliki keprihatinan yang sama, dan kami juga ingin belajar dari muslim. Indah rasanya saling merasakan satu sama lain”, ujar Monika Matthias, salah seorang Pendeta Gereja. Ia mengaku merasa sangat tersentuh oleh hal ini.
baca juga: Sunah Nabi di Masa Wabah
Monika mengatakan bahwa pemberian bantuan itu adalah keputusan komunitas. “Untuk melakukan yang terbaik pada masa pandemi. Ini membawa kita lebih dekat. Apakah kemitraan seperti ini akan berlanjut dan bagaimana itu akan berlanjut, kami akan terus terbuka. Saya pikir, mengenal satu sama lain dan kebersamaan ini memperkuat kita untuk menghadapi tantangan yang ada di depan”, ujarnya.
The Islamic Council, sebuah organisasi yang membawahi 400 masjid, mengatakan bahwa pada bulan April banyak masjid yang menghadapi kebangkrutan karena penutupan itu berlanjut hingga bulan Ramadhan. Pada bulan Ramadhan biasanya banyak sumbangan yang masuk.
reporter: Yusuf R Y