Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi Islam di Indonesia, masih banyak tantangan dan permasalahan yang ada di depan mata. Salah satu tantangan terbesar yaitu Sumber Daya Insani yang dibutuhkan dalam industri keuangan syariah belum mencukupi. Kualitas Sumber Daya Manusia yang masih belum sesuai dengan kebutuhan suatu industri. Dalam pengembangan suatu perekonomian suatu negara Sumber Daya Manusia merupakan faktor utama penggerak kegiatan perekonomian. Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan oleh industri keuangan syariah terdapat perbedaan dengan industri konvensional. Dalam segi karakter yang dimiliki yaitu amanah, fathonah, jujur dan adil.
Perkembangan perbankan syariah secara pesat, ternyata tidak didukung dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia yang mencukupi. Kebutuhan Sumber Daya Insani bank syariah mencapai 40.000 orang tiap tahun. Sedangkan lulusan ekonomi syariah hanya sedikit dan lulusan lulusan perguruan tinggi yang paham ekonomi syariah.
Salah satu dampak dari cara instan tersebut adalah ketidakpuasan nasabah bank syariah, karena para pegawainya tidak bisa menjelaskan prinsip-prinsip ekonomi syariah dengan baik. Banyak masyarakat yang masih menggunakan istilah bunga dalam nisbah bagi hasil di bank syariah. Padahal itu merupakan hal yang berbeda dalam penerapan bank konvensional dengan bank syariah.
Hal tersebut dapat menjadikan Sumber Daya Insani tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam langkah upaya meningkatkan Sumber Daya Insani dalam industri keuangan syariah diperlukan adanya peran perguruan tinggi dalam mencetak Sumber Daya Insani yang profesional dan berkualitas.
Perguruan tinggi haruslah memiliki kurikulum yang berbasis syariah. Memiliki kurikulum berbasis kompetensi yang memadukan antara ilmu syariah dengan ilmu umum serta mengintegrasikan antara teori dengan praktik secara berkelanjutan.
Pentingnya Sumber Daya Insani Dalam Industri Keuangan Syariah Di Indonesia
Sumber Daya Manusia dalam ekonomi islam biasa disebut dengan Sumber Daya Insani. Sumber Daya Insani adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang memerlukan pelatihan dan pengembangan terhadap kemampuannya. Para pegawai lembaga keuangan berbasis syariah, tidak hanya harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhannya tetapi juga harus berkarakter islami.
Sumber Daya Insani memegang peran penting dalam perkembangan industri keuangan syariah. Dalam industri keuangan perbankan dan Lembaga Keuangan syariah, Sumber Daya Insani memegang peran yang strategis yang memperjuangkan penegakan hukum syariah di tingkat regulasi dan mengkaji hukum syariah dan menciptakan produk dan layanan yang sesuai. Persyaratan dan kesepakatan serta pelaksana kebijakan yang sesuai dengan prinsip syariah dan pemberian layanan kepada nasabah sesuai dengan etika dan prinsip syariah. untuk memenuhi peran strategis tersebut Sumber Daya Insani harus berkualitas dan mau bekerja secara profesional.
Potensi penuh Sumber Daya Insani akan berdampak kuat pada perkembangan kegiatan ekonomi. Secanggih apapun teknologi, modal dan informasi, sulit untuk memajukan dan memenuhi Sumber Daya Insani yang dibutuhkan untuk ekonomi islam tanpa dukungan Sumber Daya Insani yang memadai. Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah, Indonesia harus menyiapkan lulusan dari ekonomi islam untuk pengembangan perbankan syariah. Industri keuangan syariah saat ini membutuhkan Sumber Daya Insani yang benar-benar profesional dan berkualitas dengan pengetahuan praktis tentang ekonomi islam.
Penerapan Kurikulum Ekonomi Islam di Perguruan Tinggi Islam
Kebutuhan yang masih tergolong rendah terhadap Sumber Daya Insani yang dibutuhkan oleh industri keuangan syariah. Harus ada upaya dalam meningkatkan pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengatasi rendahnya Sumber Daya Manusia Insani yaitu melalui lembaga pendidikan. Perguruan tinggi Islam dan negeri berperan strategis dalam membangun Sumber Daya Insani yang berkualitas. Dengan menetapkan Kurikulum Ekonomi Islam dan Kurikulun terkait. Disinilah Universitas Agama Islam sebagai upaya yang berperan penting dalam melatih atau melahirkan Sumber Daya Insani yang dibutuhkan untuk lembaga keuangan syariah. Adanya Fakultas Agama Islam dalam perguruan tinggi berperan sangat penting.
Untuk mencetak Sumber Daya Insani yang profesional dan berkualitas menguasai sistem ekonomi Islam. Dan terampil dalam mengelola industri keuangan syariah dan bisnis syariah. Sangat ditentukan oleh kurikulum dari suatu institusi pendidikan. Berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia telah menawarkan pengajaran Ekonomi Islam.
Dalam penerapan kurikulum, setidaknya harus memiliki kurikulum berbasis kompetensi yang memadukan antara ilmu syariah dengan ilmu umum. Serta mengintegrasikan antara teori dengan praktik secara berkelanjutan. Dengan pengembangan ekonomi Islam melalui perguruan tinggi diharapkan akan melahirkan para sarjana ekonomi Islam yang memiliki skill baik dalam syariah maupun ilmu-ilmu ekonomi umum yang pada akhirnya mampu merespons segala permasalahan pengembangan ekonomi Islam sehingga keberadaan lembaga keuangan syariah terus mendapatkan kepercayaan publik.
Kurikulum Ekonomi Syariah dibangun dengan memadukan antara ilmu-ilmu teoritis dengan praktis (30:70). Ekonomi konvensional dengan ekonomi Islam (40:60), ilmu kesyariahan (50%) ushul fiqh, qawaid fiqhiyah fi al-iqtishad, ayat-ayat dan hadits ekonomi, fiqh muamalah. Selain itu, kurikulumnya juga dilengkapi dengan ilmu-ilmu alat (30%) yang terdiri dari bahasa (Arab/Inggris), ICT (aplikasi komputer), matematika, statistik dan akuntansi.
Kemudian, kurikulum tersebut juga diperkaya dengan penguatan di bidang kewirausahaan (20%) yang terdiri dari pengantar bisnis, kewirausahaan, studi kelayakan bisnis, analisis laporan keuangan dan etika bisnis Islam. Perguruan tinggi dengan program studi ekonomi syariah tetap harus menjaga prinsip keislaman yang identik dengan nilai keadilan dan kejujuran.
Nilai tersebut merupakan nilai universal sehingga relevan untuk seluruh masyarakat, bukan hanya masyarakat muslim. Secara instrumental, ekonomi syariah menghindarkan unsur eksploitasi dan kezaliman (riba), spekulasi (gharar), dan judi (maysir).
Keberhasilan Keuangan Syariah Bergantung pada Lembaga Pendidikan
Dalam penerapan kurikulum, setidaknya wajib memiliki kurikulum berbasis kompetensi yang memadukan antara ilmu syariah dengan ilmu umum serta mengintegrasikan antara teori dengan praktik secara berkelanjutan. Perguruan tinggi Islam adalah pihak yang paling menentukan dalam mencetak Sumber Daya Insani untuk industri perbankan syariah yang kompeten dan berkualitas
Berhasil tidaknya pengembangan industri keuangan syariah di masa yang akan datang sangat tergantung kepada lembaga pendidikan itu sendiri.
Begitupun alam perekonomian Sumber Daya Manusia menjadi faktor utama dalam kegiatan. Menjawab tantangan yang sedang terjadi saat ini dalam kegiatan ekonomi islam di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatakan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan merupakan tempat yang dapat mencetak Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan berkualitas. Pada industri keuangan syariah, perguruan tinggi berbasis syariah dengan penerapan kurikulum yang sesuai sangatlah menjadi potensi melahirkan Sumber Daya Manusia yang Insani. Sumber Daya Manusia Insani yaitu yang mengerti akan penerepan kegiatan ekonomi Islam yang sesuai dengan syariah.
Editor : Irawan