KALIMAHSAWA.ID – Sejarah kemerdekaan Indonesia juga tidak terlepas dari peranan perjuangan anak-anak muda.
Pemuda Islam dan Tantangan Zaman
Pemuda Islam adalah generasi bangsa sekaligus generasi agama. Penerus tongkat estafet kepemimpinan. Dalam sosiologi, pemuda dikatakan sebagai agent of change (pelaku perubahan). Di tangan anak anak muda Islam khususnya, kelangsungan hidup dalam berbangsa, beragama dan berbudaya dipertaruhkan.
Pemuda Islam juga merupakan jawaban dari persoalan-persoalan yang menyangkut bidang sosial, politik, dan agama. Sejarah kemerdekaan Indonesia juga tidak terlepas dari peranan perjuangan anak-anak muda.
Di zaman sekarang kehidupan generasi muda Islam mempunyai tiga identitas. Pertama identitas kebangsaan yakni sebagai warga negara Indonesia, kedua identitas keagamaan yakni sebagai muslim, ketiga identitas sebagai manusia yang hidup di zaman globalisasi.
Melihat fenomena kehidupan pemuda Islam dimasa kini, terkadang sebagian berpandangan bahwa seorang muslim dituntut untuk se-Arab.
Mungkin salah satunya cara berpakaian, sebaliknya sebagian anak-anak muda Islam yang hidup di era globalisasi ini. Dituntut untuk ke barat-baratan, atau bahkan seberat mungkin salah satunya cara berpenampilan dan gaya hidup.
Padahal menurut penulis kedua pandangan ini keliru. Alasannya, karena kita bisa menjadi pemuda Islam tanpa kehilangan jati diri bangsa dan negaranya.
Pemuda Islam Sebagai Warga Negara Indonesia
Pemuda Islam sebagai warga negara Indonesia adalah kembali ke jati diri bangsa, dalam artian pemuda yang mencintai dan menjunjung tinggi harkat martabat bangsa.
Mencintai kearifan bangsa menjalankan nilai-nilai falsafah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan bangsa Indonesia adalah laku hidup yang sepantasnya dilakukan oleh siapa pun yang merasa hidup di tanah air Indonesia khususnya pemuda Islam.
Dengan menghargai keberagaman dan mampu hidup rukun di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam. Keberagaman masyarakat Indonesia adalah kenyataan yang perlu kita terima dengan sikap yang arif dan penuh kebijaksanaan.
Pemuda Islam Sebagai Seorang Muslim
Pemuda Islam sebagai seorang muslim dituntut untuk beriman dan selalu menjalankan nilai-nilai Islam yaitu menjunjung tinggi keadilan, kejujuran, welas asih, saling tolong menolong dan menebar rahmat.
Dengan mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sesama bangsa) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia).
Menjunjung tinggi maqoshid syari’ah atau yang disebut kulliyat al khomsah (lima prinsip umum) yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga harta dan menjaga keturunan.
Identitas seorang pemuda muslim tidak dilihat dari dia harus seperti orang arab, karena jati diri seorang pemuda Islam adalah ketakwaan “inna akromakum ‘indalloohi atqookum”.
Pemuda Islam Yang Hidup di Era Globalisasi
Pemuda Islam yang hidup diera globalisasi tidak harus bergaya seperti orang barat, dan ini kekhawatiran yang semakin nyata didunia pemuda Islam masa kini.
Dari mulai penampilan dan gaya hidup mereka sudah menjadi sasaran empuk westernisasi. Sehingga mereka pemuda Islam tak sedikit yang hidupnya hedonis, apatis terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
Kalau budaya arab bukanlah salah satu jalan hidup seorang pemuda Islam untuk menjadi seorang yang Islami, apalagi budaya barat.
Saat ini generasi muda Islam khususnya, tak sedikit yang menyadari atau seakan-akan berpandangan barat sebagai kiblat gaya hidup modern.
Segala hal yang berbau barat, dihayati sebagai sesuatu yang modern dan keren. Bahkan dianggap ketinggalan zaman bila kita tak seperti mereka. Padahal kita sebagai warga Indonesia bukanlah orang arab juga bukan orang barat.
Pemuda Islam yang hidup di era globalisasi sudah seharusnya menjalankan apa yang diajarkan oleh agama. Berhubungan dengan Allah dan berhubungan dengan manusia untuk mewujudkan kemaslahatan umat di muka bumi.
Maka kita harus benar-benar jeli dalam menyerap budaya yang baik dari manapun. Baik dari arab atau dari barat dan meninggalkan budaya dari mana saja yang jelek meski itu dari budaya kita sendiri.
Inilah profil seorang pemuda Islam di era globalisasi. Seseorang yang bisa menjaga ketakwaannya kepada Allah dan bisa berjalan sesuai denyut zaman dan menghapus mafsadat sesuai tuntutan zaman.
Pemuda Islam dan Masalah Sosial
Salah satu permasalahan sosial di kalangan para muda-mudi pada zaman ini yang paling mencolok antara dua pilihan. Entah itu anak mudanya yang tidak mau diatur dan diarahkan bisa juga kaum tuanya yang tidak mau memberi peluang para generasi muda.
Ini selalu terjadi di mana pun juga. Di sini perlunya kaum tua harus arif dan bijaksana dalam mendidik generasi muda. Sebagaimana sudah kita mafhum, pemuda identik dengan usia yang masih muda dan belum memiliki banyak pengalaman hidup.
Selain itu pemuda juga kerap kali dinilai memiliki pola pikir yang masih labil serta emosi yang masih sulit terkendali.
Sebagai generasi kaum muda, khususnya pemuda Islam harus dipersiapkan sedini mungkin untuk menghadapi berbagai persoalan dinamika sosial pada zaman ini dan zaman yang akan datang.
Dengan melalui program-program pendidikan, akhlak dan intelektual secara sistematis. Sehingga nantinya menjadi manusia yang mengenal jati dirinya bermanfaat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan sosialnya.
Editor: Rahmat Rusma