Di era modern kini yakni zaman setelah berakhirnya renaisans, yang semakin maju kini tantangan demi tangan mulai menghampiri, khususnya kepada kita yang masih memiliki keimanan dan masih mempercayai keberadaan Tuhan.
Semakin berkembangnya Science dan Teknologi banyak orang serta Ilmuwan lebih memilih menjadi Agnostik atau Ateis, Karena mereka menyangka bahwa manusia kini telah melampaui Tuhan, ditambah dengan rumor Elon Musk seorang pengusaha pemilik Tesla, yang akan membuat kolonisasi di mars.
Mereka menganggap dengan Teknologi Manusia akan menjadi Tuhan dan bisa mengatur semuanya, padahal kenyataannya salah besar jika manusia memiliki keinginan tersebut.
Manusia selamanya tidak akan bisa menjadi Tuhan, ada beberapa aspek manusia tidak akan menjadi Tuhan, oleh karena itu untuk menghindari sikap ketamakan, kerakusan menjadi manusia, serta iman di dalam hati kita tetap kokoh, perlunya kita memahami Tauhid di era Kontemporer kali ini.
Pengertian Agnostik dan Ateis
Yang pertama untuk menghindari paham-paham anti Tuhan perlunya kita mengkaji secara eksplisit apa paham tersebut. Perlu kalian ketahui paham Agnostik dan Ateisme sudah ada sejak lama.
Sejak zaman Yunani (483-360M) atau dalam Kajian Filsafat Ontologi biasa disebut Nihilisme yang dipopulerkan oleh Filsuf Yunani Gorgias, dan hingga kini aliran tersebut masih dipakai contohnya Filsuf barat yakni Friedrich Nietzsche (1841-1900 M).
yang dilahirkan di Rocken Rusia, yang menyebarkan paham bahwa “Tuhan Sudah Mati”. Sebenarnya paham yang dibawa Nietzsche adalah kritik untuk era sekarang di mana Tuhan telah mati dihati seseorang, tapi banyak orang tidak tahu, menjadikan paham tersebut rancu dan bias.
Perbedaan besar antara Ateisme dengan Agnostik adalah jika Agnostik masih mempercayai adanya Tuhan namun mengabaikan ajaran atau syariatnya (tidak beragama), dan Ateis tidak beragama dan juga tak mempercayai keberadaan Tuhan.
Salah satu penganut paham Ateisme di masa sekarang, contohnya Stephen Hawking seorang fisikawan, ia mengemukakan bahwa Alam Semesta ini tidak bermula dan tidak berakhir, namun terjadi secara spontan, dalam buku The Grand Design dengan pernyataan disertai hukum- hukum fisika, Akhirnya ia meninggal dalam keadaan Ateis.
Paham Ateis dan Agnostik kini sudah menyebar luas di dunia dikatakan dalam Wikipedia, Negara yang terbanyak menganut paham tersebut adalah Negara Tiongkok yang menduduki peringkat pertama dan disusul jepang Negara kedua.
Pada Intinya mereka berpikir realitas kehidupan ini hanyalah kosong tidak ada, mereka juga meyakini kehidupan setelah mati tidak ada, dan cenderung untuk berpikir Rasional, Positivistik dan Modern.
Maka Islam datang untuk meluruskan pemikiran mereka dan membuktikannya dengan Tauhid Kontemporer atau tauhid yang berjalan seiring kemajuan saat ini yakni dengan beberapa tanda bahwa Tuhan itu ada, di antaranya yakni
Tuhan Itu Ada dengan Dalil Akal
Ontologi keberadaan Tuhan memang benar ada, dan tidak bisa diganggu gugat. Tuhan merupakan suatu keberadaan yang pertama, sebelum adanya segala sesuatu.
Pada Hakikatnya Manusia mengakui realitas dibalik semua ini, namun mereka tersesat tidak bisa menjawabnya dengan apa Tuhan itu ada, oleh karena itu Agama turun untuk menjelaskan semua itu, Keberadaan Tuhan dilihat dari tiga faktor yaitu, Kekuatan, Kemampuan dan Keinginan.
Ketiga faktor tersebut saling berkaitan, contoh jika kita tidak memiliki kekuatan, namun memiliki kemampuan dan keinginan, kita tidak akan bisa menciptakan karena tidak memiliki daya dalam membuat sesuatu hal.
Lalu jika kita tidak memiliki kemampuan namun memiliki keduanya (kekuatan dan keinginan) niscaya kita juga tidak akan mampu membuat sesuatu hal karena tidak memiliki kemampuan. Karena kita tidak pernah mampu.
Begitu pula jika kita tidak mempunyai keinginan, hanya memiliki Kekuatan dan Kemampuan, kita tidak akan pernah menciptakan sesuatu, karena tidak mempunyai keinginan.
Oleh karena itu adanya Alam semesta ini karena adanya Ketiga faktor tersebut yang bersatu dalam sebuah realitas yang tidak bisa dijangkau (Al-Wujud Haqq) yakni keberadaan Tuhan, atau Allah SWT.
Manusia Makhluk Sempurna daripada Artificial Intelegent Dan Teknologi
Dengan berkembangnya Artificial intelegent (AI) hari ini atau kecerdasan robot, memang ditujukan untuk memudahkan segala aktivitas Manusia.
Seperti contohnya robot Asimo yang dirancang Honda, untuk mendampingi hidup manusia, yang dalam perkembangannya robot Asimo kini mempunyai kemampuan yang meningkat. Dapat mengenali wajah manusia, menirukan suara, dan berinteraksi dan yang paling unggul saat ini adalah Robot Sophia yang berjenis humanoid.
‘’Robot Sophia adalah sebuah robot humanoid yang dikembangkan oleh perusahaan berbasis di Hong Kong, Hanson Robotics. Robot tersebut dirancang untuk memberikan jawaban berbagai pertanyaan dan telah” diwawancara” di seluruh dunia.
Pada Oktober 2017, robot humanoid tersebut telah sah menjadi warga negara Arab Saudi. Sophia adalah robot pertama yang meraih kewarganegaraan dari sebuah negara.’’ Dikutip dari Wikipedia/Sophia (Robot).
Robot humanoid tersebut dirancang seperti komputer di gadang-gadang bisa menyaingi kecerdasan manusia. Namun mereka tak mengetahui seberapa mereka hebat merancang sebuah robot yang memiliki Ilmu pengetahuan dan teknologi canggih.
Robot humanoid tetaplah robot yang tak memiliki kecerdasan emosional seperti merasakan cinta, sedih, bahagia atau ikatan kasih sayang dan juga tak memiliki kecerdasan Spiritual. Seperti halnya yang dimiliki manusia sebagai ciptaan unggulan Tuhan.
Ada juga lagi kamera ciptaan manusia sekarang yang paling unggul yakni kamera Canon EOS 5D Mark IV yang beresolusi 30 Mega Pixel atau smartphone yang beresolusi 108 Mega Pixel. Tidak akan pernah mengalahkan mata manusia yang beresolusi 576 Mega Pixel.
Itu pun masih didukung penglihatan super tajam (Super Night Vision) yang bisa melihat bintang dilangit ketika malam, padahal jaraknya berjuta juta tahun cahaya. Itulah Manusia lebih unggul daripada produk buatan manusia itu sendiri, karena Allah sendiri sudah berfirman dalam surat At-Tin ayat ke 4
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
Artinya :”Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya“
Maksud dari ayat tersebut menekankan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang hampir mendekati sempurna, berbeda dengan ciptaan Allah binatang (Dabbah) yang hanya memiliki nafsu tidak memiliki akal.
Begitupun robot ciptaan manusia yang hanya memiliki kecerdasan saja, tanpa memiliki perasaan seperti manusia, manusia produk tuhan yang paling unggul daripada lainya,. Dan masih banyak lagi kehebatan Tuhan yang tidak akan mampu menyaingi buatan manusia, seperti Galaxy, Planet, Meteor dan lain lain.
Meskipun teknologi dan pengetahuan kini semakin berkembang faktanya manusia belum bisa menjelajah angkasa ketujuh, Tuhan sendiri telah berfirman dalam Surat Ar-Rahman Ayat ke 33 yang artinya:
“Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”
Masih banyak lagi kelebihan Manusia ciptaan Tuhan, dengan menyadari kita makhluk yang spesial, sebenarnya kita telah bertauhid kepada Tuhan itu sendiri, mengakui kalau tanpa dia kita bukan siapa-siapa, hanya sebiji dzarah di Alam Semesta ini.
Editor: Rahmat